Ketika mendekati kabah dan mengililinginya, terdengar orang yang menangis terisak-isak, tapi tetap saja, semua biasa saja.
Apa sih yang istimewa, ini hanya sebuah tempat sebuah masjid besar ditengahnya terdapat bangunan berbentuk kubus yang dinamakan kabah sebagai penentu arah shalat.
Demikian juga ketika melihat orang-orang yang berebut ingin mencium hajar aswad,begitu banyak orang berebut, orang yang sudah mencium hajar aswad, segera ditarik dan "dilempar: keluar oleh orang yang lain, bukankah kita diajarkan kalau tidak mampu tidak boleh memaksakan, dan juga untuk hal yang baik tapi cara mendapatkannya dengan tidak baik pun menjadi tidak baik
Setiap saat aku hanya berusaha untuk bisa sholat dan memandang ka'bah, mencoba mencari..apa sih yang istimewa? dan berdoa
" Ya allah, berikan aku rasa seperti yang orang-orang rasakan, kebahagiaan yang begitu luar biasa di rumahmu, berikan aku kemudahan dalam beribadah, semua kupasrahkan padamu ya Allah"
Hingga akhirnya, tanpa sadar, seolah aku tak kuasa lagi untuk melihat, kepalaku seperti berat , yang bisa kulakukan hanya menunduk....
tapi aku masih tidak merasakan hal lain yang istimewa
Suatu pagi, ketika hati begitu gelisah, perasaan bersalah karena sebuah ujian (atau musibah?), selesai sholat subuh, aku berniat untuk melakukan tawaf.
seperti biasa, memasuki masjidil haram, aku selalu menyempatkan untuk meminum segelas air zam-zam yang telah disediakan disetiap tempat.
Shalat subuh seperti biasa, kemudian masuk dalam barisan orag-orang yang melakukan tawaf, tak ada bacaan khusus, semua sekedar apa yang telah menjadi sunnahnya, dan kalimat istighfar yang terus keluar dari mulutku.
melewati hajar aswad, aku hanya melirik, melihat begitu banyak kerumunan orang.
Pada putaran ketujuh, aku melihat, satu barisan menempel didinding kabah mendekati, hajar aswad, lapisan kedua tidak begitu penuh, aku pun ikut dibelakang, lapisan ketiga sebelah luar, tiba-tiba kosong....aku pindah kelapisan ketiga...
subhanallah, tiba-taba aku terjepit, seolah hanya beberap detik aku sudah disamping hajar aswad, kemudian aku berada didepan hajar aswad.....
sungguh kekuasaan Allah yang begitu besar, tak ada orang yang menyeretku keluar, aku terjepit persisi didepan hajar aswad, bahkan aku tak lagi ingat, sudahkah aku mencium hajar aswad?
yang ada dibenakku saat itu , aku hanya ingin pergi dari situ, semoga orang itu bisa bergantian dneganku, aku bertieriak, aku mau menjauh, Alahmdulillah, tanpa harus menyikut orang lain, aku bisa keluar dari kerumunan itu...
Aku masih terdiam dan merasakan kebahagiaan yang luar biasa, tadinya aku tak pernah terpikirkan aku bisa masuk , tapi Allah berkata lain...
Kemudian aku sholat sunnah didepan pintu kabah , dengan mudah aku dapat tempat, aku berputar kembali...disisi lain kabah, aku mendapat tempat yang lapang, kutempelkan wajahku didinding kabah...
tanpa sadar , aku menangis sepuas-puasnya, Subhanallah...kenikmatan yang luar biasa, hal yang tak pernah aku bayangkan aku bisa melakukannya..termasuk menangis...
semua Allah berikan......Alhamdulillah...
masih dengan perasaan yang begitu bahagia.....aku menuju barisan luar....kembali mendapat tempat persis di multajam, aku kembali sholat, bersyukur dan berdoa....
entah kenapa tak ada doa yang teringat dan mampu kuucapkan selain doa "sapu jagad"
hingga sekian lama .....aku baru bisa mengingat beberapa keinginan..
aku meminta kepada yang Maha Memiliki....aku meminta apa saja..selama itu baik menurut Allah untukku....
Ini sebuah jawaban,untuk sebuah doa.....
12 komentar:
OooOOo,... hadiah kemarin itu pergi Umroh yah..?? pengen,,,,,
subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallahu allahu akbar...
kok jadi deg-degan sih bacanya pakde....
SUBHANALLOH....AKHIRNYAH DA CERITA JUGA DARI PAKDE....hiks pengen...
la haula wa laquwwata illa billah
Afi ma Fahri..kalo dah niat Insya Allah kesampaian
idays..hadiahnya bukan itu...
hadiahnya khusus hehe....
aaamiiin...
*btw, "titipannya" waktu itu udah kan pakde? :D
titpannya udah, cuman yang mo dikasihkan dah tak kasih orang nih...
habis waktu transit di jkt nggak ketemu........
"aku meminta apa saja..selama itu baik menurut Allah untukku...."
kadang terisyaratkan suatu hal yang sangat unik dari kata2 yang ringan namun ketika dipahami maknanya yang bahkan mahluk paling perkasa sendiri tidak mungkin mampu menanggungnya, yakni "menurut Allah"
adakah kekuatan mahluk itu kan sebanding dengan-Nya,kenapa kita tidak pernah berkata sesuai dengan kemampuan dan kebaikan diri pandangan-Nya,sedangkan bila terucap kata itu akankah kita telah menyediakan berbagai prasyarat untuk mampu menerima dan menjalani dari pemberian dari-Nya...?
wah terimakasih bang ali
kalimatku yang masih perlu diperbaiki ya?
pemahaman yang sebenarnya aku mau
pada saat aku meminta...bukan memebrikan suatu syarat, tapi lebih pada meminta untuk dipilihkan..mana yang terbaik buat aku, bahkan aku tidak mengharap semua yang kuminta dipenuhi...kalo memang ternyata karena ketidak tahuan dan kekurangan diri, tidak mengetahui kalau yang aku minta ternyata tidak baik...
"yang kita senangi belum tentu baik buat kita, Allah maha mengetahui"
Selain itu juga bentuk kepasrahan, untuk selalu menerima apa yang diberikan Allah sebagai hal yang terbaik, tentunya setlah kita berusaha...
terimakasih..mohon perbaikan lagi ya....
iya deh iyah...
SubhanaLLAH... kisah yg menarik..
tapi apa benar di awal2 tidak merasakan apapun pak?? tidak mengharu biru??
asli..nggak ada rasa apapun... kebanyakan dosa kali ya :)
alhamdulillah... akhirnya doaku di kabulkan untuk bisa merasakan betapa nikmatnya....disana..
Yang jelas aku rasakan...
apa yang terjadi disana, persis seperti apa yang kita pikirkan
jangankan yang terucap, bahkan yang hanya terpikir saja bisa kejadian..
Posting Komentar