Katak bukan Balon

Waktu masih usia Sekolah Dasar, tempat tinggalku masih terasa segar, setiap pagi selesai sholat subuh masih bisa jalan-jalan dan mencari "kepik" yang bagus,.
ketika libur sekolah, bermain bola dan bulutangkis menjadi kegiatan rutin, termasuk juga memancing, berenang di "kali opak", serta mencari tempat-tempat indah lainnya.
Malam hari kami bermain "patungan" , tapi jika hujan mengguyur ..terpaksa kami bermain di "pendopo" rumah ku , tempat kami berkumpul.
Sambil melihat kolam diteras , indahnya tetesan air dikolam, senengnya melihat "kecebong", sambil mendengar suara katak bersahutan.
Ada satu hal yang masih kuingat, ada sejenis katak (namanya aku lupa)
katak jenis itu, jika dipukul, badannya akan mengelembung, semakin sering kita pukul, dia akan semakin besar. Anehnya, Belum pernah kami menemui katak itu sampai badannya meledak.
Waktu itu kami hanya melihat sebagai suatu keanehan dan permainan (nakal).



Apa yang dapat ku pelajari dari katak itu
Jika katak itu adalah simbol dari kehidupan , dan pukulan itu dianggap sebagai pengalaman pahit dalam hidup :

1. Allah sudah memberikan "kekuatan" kepada kita, apapun yang diberikan Allah sesuai kemampuan


2. Katak itu juga memberikan pelajaran tentang kesabaran, seperti itulah kesabaran bagi yang baru belajar seperti saya, segalanya tersimpan , terpendam, seolah ingin meledak.