Senin, 19 November 2007

Robinhood : Matematika Pahala ?

Rating:★★★
Category:Other
Untuk kita renungkan
---------------------------------

Dijaman Imam Ja'far Shadiq (sezaman dengan Imam Abu Hanifah), beliau diberitahu oleh muridnya bahwa ada seorang awam yang kelihatannya bukan orang alim, bukan orang terpandang, bahkan dalam kehidupan sehari-hari orang ini kelihatan sangat miskin dan fakir , tetapi sangat terkenal
kedermawawannya dan dicintai masyarakat.

Pada akhirnya Imam tertarik untuk melihat pribadi orang itu, mengapa orang yang miskin seperti dia, bisa memiliki sifat pemurah.

Ternyata, setiap pagi, orang itu keluar dari rumahnya untuk mengerjakan sholat dimasjid, setelah itu ia pergi ketukan roti untuk ikut antri menunggu tukang roti yang sedang memanggang roti. Ketika tukang roti tidak memperhatikannya, orang tersebut mencuri roti satu demi satu hingga jumlahnya banyak. Roti itu ia simpan dan ia bayar sebagian.
Kemudian, ia masuk kedalam pasar, ketika para penjual buah lengah, ia mengambil buah-buahan.
Setelah itu ia berjalan kekampung-kampung dan membagi-bagikan roti dan buah kepada fakir miskin disana.

Imam Ja'far terkejut melihat orang ini, kemudian dipanggilnya dan berkata

"Hai fulan, apa yang kau lakukan ini? engkau mencuri harta orang lain kemudian kau berikan kepada fakir miskin., apakah hal ini engkau anggap sebagai perbuatan yang baik?"

Orang tersebut balik bertanya kepada Imam Ja'far " wahai fulan siapa sebenarnya siapa sebenarnya engkau ini?"

"Aku Ja'far bin Muhammad" jawab imam Ja'far

Orang itu menyahut "Kalau begitu engkau cucu Nabi, sangat memalukan bila engkau tidak mengetahui ilmu dalam Al-Quran yang mengatakan,
siapa berbuat baik akan diganjar sepuluh pahala, dan siapa yang berbuat jahat , akan diganjar dengan satu dosa.
Saya mencuri berarti saya punya satu dosa, lalu saya memberi orang lain berarti saya memiliki sepuluh pahala"

Imam Ja'far berkata " Wahai fulan, kalau agamamu kau perlakukan seperti itu , maka rusaklah agama ini.

Memang ada sebagian orang yang beranggapan bahwa dosa dan pahala dapat dikalkulasikan secara matematis, ini sungguh keliru, karena dosa dan dosa, dan pahala adalah pahala.

Judul asli : Dosa dan Pahala
Sumber   : Azzahra. edisi 100/10 Okt 2003/14 Sya'ban 1424H

15 komentar:

Yanti Nugraha mengatakan...

ternyata dari jaman dulu manusia ngeyel dan samin dah ada ya... hehe...

gogod s mengatakan...

nyari celah..hehehehe....

Fahri Aje mengatakan...

senantiasa ngubek otak wat cari alesan... itulah manusia... yang punya akal

gogod s mengatakan...

belum selesai tuh..mesti ditambahi .....buat ngakalin ....tanpa akal ....
nah lo..bingung kan jadinya

ندى صاليحة mengatakan...

yach,,namanya juga manusia,,mana ada yang sempurnya,,ngga dulu,apa lagi sekarang,,, makasih kan telah di ajak kesini,,nambah ilmu insya alloh,,amin,,

gogod s mengatakan...

ya..biar nada juga masuk sampai sini ya..hehehe

Iwan Yuliyanto mengatakan...

robinhood-nya kok terlalu pede banget sih... ngga takut kalo habis mencuri, trus saat itu juga kena musibah hingga meninggal, misalnya ketabrak kuda, nginjak ranjau darat, atau kecipratan bom bunuh diri, dl. Meski itungan (matematika) dosa itu kecil dibandingkan itungan ganjaran pahala, justru disitulah letak jebakan setan yg selalu berupaya agar mangsanya meninggal dalam su'ul khotimah setelah berbuat dosa.

gogod s mengatakan...

ya itu mas..ke pedhe-an habis....
terimaksih mas..semoga kita tidak termasuk yang suka ngumpulin dosa meski kecil-kecil, kalo dikumpulin kan banyak...
kalau bisa malah ngumpulin pahala yang kecil dan yang besar......

Malin Kundang mengatakan...

Nah itu, boleh jadi pahala bukan matematika dan tidak bisa dikalkulasi untung-rugi, masih profit atau sudah tombok. Tapi persoalannya kemudian, mengapa sampai ada sabda Nabi bahwa berbuat baik pahala 10, berbuat jahat dosa 1? Dari mana unsur matematika itu datang? Bukan dari si Fulan bukan?

Menurut saya, sabda Nabi itu sendiri terbuka untuk interpretasi dan daya pikir kritis manusia, termasuk Fulan, dalam mencapai tujuan hidupnya. Fulan berpikir bahwa dia bisa menciptakan keadilan atau menolong sesama.

Agama diturunkan Allah Swt kepada manusia yang tidak sempurna. Kepada manusia yang berpotensi untuk berpikir kritis, kreatif, bahkan licik. Manusia punya potensi untuk memanfaatkan aturan absolut dalam agama untuk apa saja. Untuk menciptakan keadilan, untuk membebaskan manusia, tapi bisa juga untuk melanggengkan kekuasaan, dan mengembangkan kemunafikan.

Tidak heran, karena begitulah manusia. Tidak sempurna.

Saya senang dengan cerita ini. Sangat baik dan mendidik. Pada akhir cerita saya segera mengenali si Fulan sebagai seorang sufi. Yaitu orang-orang yang melampaui.

Apakah si Fulan betul masih punya 'profit' pahala di akhirat, rasanya, itu adalah urusan Allah Swt semata. Dan dugaan Jafar, nyatanya tidak terbukti. Pada akhirnya agama rusak bukan karena perbuatan Fulan.

Malin Kundang mengatakan...

Untuk fightfreedom, kalau si Fulan mati sebelum sempat membagikan hasil curiannya, ia impas alias 0. Bukankah niat baik saja sudah berpahala satu? Kalau niat baik dilaksanakan jadi berpahala 10. Ketika ia berniat mengatasi masalah kelangkaan pangan atau kelaparan, pahalanya sudah satu, ia mencuri, dosa satu. Pas. Impas. Dia mengambil risiko hanya mendapat impas untuk menyelamatkan orang banyak dari kelaparan sambil meraup potensi profit 9 pahala bagi dirinya ketika niatnya terlaksana. Semakin saya kagum pada Fulan si Robinhood ini.

gogod s mengatakan...

setuju ... jadi urusan pahala dan dosa, semua ditangan Allah swt
Allah juga telah memberikan petunjuk tentang mana yang benar dan mana yang salah, jadi kewajiban kita ya ... amar ma'ruf nahi munkar
Allah juga telah menjanjikan ampunan bagi mereka yang tobat tentunya tobat yang sebenarnya...tidak mengulangi kesalahan
http://prambanan.multiply.com/reviews/item/85

argono budi mengatakan...

itu...kayak...akal2an..nya ABU NAWAS....gak bisa di kalkulasi gitu...gak Balance hubungan Manusia & Manusia dengan Manusia & TUHAN..nya.....ancur...ancur...

gogod s mengatakan...

hehehe..nggak sambil nyanyi kan???

Edy Suprapto mengatakan...

izin copas ke grup kerajaan cinta hehehehe

gogod s mengatakan...

lanjuut