Rating: | ★★★★★ |
Category: | Other |
Teladan Ummu Sulaim
Oleh Rifqi Fauzi
Dalam sebuah hadis, Anas menceritakan tentang keluarga Abu Thalhah dan Ummu Sulaim. Pasangan ini dikaruniai seorang anak yang dipanggil dengan nama Abu Umair.
Suatu hari, Umair sakit parah, sampai meninggal dunia. Sementara Abu Thalhah sedang tidak berada di rumah. Ummu Sulaim pun memandikan, mengafani, dan menutupkan pakaian kepadanya, seraya berkata kepada khalayak.
''Jangan ada seorang pun yang memberitahukan hal ini kepada Abu Thalha, Biarkanlah aku sendiri yang akan mengabarkannya.'' Ketika Abu Thalhah pulang, Ummu Sulaim menyambutnya dengan tubuh yang sudah wangi dan berdandan. Dia pun telah menyiapkan hidangan makanan untuknya.
Sebagai bapak yang sudah lama bepergian, Abu Thalhah merasa rindu kepada anaknya. Dia pun bertanya, ''Abu Umair, sedang apa?''
''Makanlah dulu, lalu istirahatlah!'' jawab Ummu Sulaim.
Abu Thalhah pun menurutinya. Sehabis makan, dia beristirahat. Di tempat tidur, istrinya bertanya. ''Wahai Abu Thalhah, apa pendapatmu, jika suatu keluarga dipinjami suatu benda oleh keluarga lain. Kemudian, si pemilik benda tersebut meminta untuk mengembalikannya. Apakah keluarga tersebut akan mengembalikannya atau menahannya?''
''Tentu harus dikembalikan kepada pemiliknya,'' jawab Abu Thalhah. Lalu Ummu Sulaim berkata, ''Kalau begitu, mohonlah pahala atas kematian Abu Umair, karena sesungguhnya Allah hanya menitipkannya kepada kita sebagai amanat. Dan sekarang Dia ingin mengambilnya kembali.''
Pagi harinya Abu Thalhah menceritakan kejadian tersebut kepada Rasulullah SAW. Lalu Rasulullah SAW bersabda, ''Semoga Allah memberkahi malam kalian berdua.'' (HR Bukhari-Muslim).
Salah satu hak dan kewajiban suami istri adalah bergaul dengan cara yang baik. Kisah di atas menjadi contoh bagaimana cara bergaul suami istri yang baik, di mana Ummu Sulaim menyambut suaminya yang datang dari bekerja dengan ramah tamah, wajah ceria, dan dengan penampilan yang menarik.
Padahal, dia masih diselimuti duka yang mendalam dengan kepergian anaknya. Dia pun memberikan contoh bagaimana cara menyampaikan kabar buruk dengan cara yang baik kepada suami.
Ummu Sulaim tidak ingin suaminya merasa kaget, stres, dan meratapi kepergian anaknya, sehingga dia menyampaikannya dengan cara diplomatis, sehingga Abu Thalhah bisa menerimanya dengan lapang dada.
Sungguh mulia sabda Rasulullah SAW, bahwa wanita salehah adalah surganyanya dunia. ''Dunia (hidup di dunia ini) adalah kesenangan dan sebaik-baik kesenangan di dunia ini adalah istri yang salehah.'' (HR Muslim). Wallahu a'lam bish-shawab.
Sumber : Republika Online http://republika.co.id/koran/25/67409/Teladan_Ummu_Sulaim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar