Senin, 03 November 2008

Coba lihat ke sekitarmu..

Rating:★★★★
Category:Other
Alkisah, tersebutlah seorang pria yang putus asa dan ingin meninggalkan segalanya.
Meninggalkan pekerjaan, hubungan, dan berhenti hidup.
Ia lalu pergi ke hutan untuk bicara yang terakhir kalinya dengan seorang guru


"guru..," katanya.
"Apakah guru bisa memberi saya satu alasan yang baik  untuk jangan berhenti hidup dan menyerah ?"


Jawaban Sang Guru sangat mengejutkan.


"Coba lihat ke sekitarmu.. Apakah kamu melihat pakis dan bambu ?"..    


"Ya," jawab pria itu.

"Ketika menanam benih pakis dan benih bambu, Aku merawat keduanya secara  sangat baik.

Aku  memberi keduanya cahaya. Memberikan air. Pakis tumbuh cepat di bumi.
Daunnya yang hijau segar menutupi permukaan tanah hutan.
Sementara itu, benih bambu tidak menghasilkan apapun. Tapi Aku tidak menyerah.

"Pada tahun kedua, pakis tumbuh makin subur dan banyak, tapi belum ada juga yang muncul dari benih bambu. Tapi Aku tidak menyerah.


"Di tahun ketiga, benih bambu belum juga memunculkan sesuatu. Tapi Aku  tidak menyerah.


Di tahun ke-4, masih juga belum ada apapun dari benih bambu. Aku tidak menyerah," katanya.


"Di tahun kelima, muncul sebuah tunas kecil.
Dibanding dengan pohon pakis, tunas itu tampak kecil dan tidak bermakna.
Tapi 6 bulan kemudian, bambu itu menjulang sampai 100 kaki.

Untuk menumbuhkan akar itu perlu waktu 5 tahun.
Akar ini membuat bambu kuat dan memberi apa yang diperlukan bambu untuk bertahan hidup.


Allah tak akan memberi cobaan yang tak sangup diatasi ciptaan-Nya, "kata Sang Guru kepada pria itu.


"Tahukah kamu, anakku, di saat menghadapi semua kesulitan dan perjuangan berat ini, kamu sebenarnya menumbuhkan akar-akar?"


"Allah tidak meninggalkan bambu itu. Allah juga tak akan meninggalkanmu."


"Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain," lanjutnya
"Bambu mempunyai tujuan yang beda dengan pakis. Tapi keduanya membuat hutan menjadi indah."

"Waktumu akan datang. Kamu akan menanjak dan menjulang tinggi."


"Saya akan menjulang setinggi apa ?" tanya pria itu.

"Setinggi apa pohon bambu bisa menjulang?" Sang Guru balik bertanya


"Setinggi yang bisa dicapainya," jawab pria itu.


"Ya, benar! Agungkan dan muliakan nama-Allah,  dengan menjadi yang terbaik,
meraih yang tertinggi sesuai kemampuanmu," Sang guru mengakhiri percakapan.


Pria itu lalu meninggalkan hutan dan mengisahkan pengalaman hidup yang berharga ini.

16 komentar:

fandhie d mengatakan...

nice posting bro....

'Nin Maulina mengatakan...

Nice...
Menjadi tadzkirah...
Btw... Setalah bambunya menjulang, apa kabar si pakis?

fandhie d mengatakan...

si pakis dah di sayur ma gogod :P

lina indriani mengatakan...

keren pakdhe...dalem

gogod s mengatakan...

kiriman dari "yang tercinta....nih"...qeeqeq (kayak surat cinta jadul)

gogod s mengatakan...

waduh..gimana ya...mungkin ada tulisan "to be continued" hhehehe....

gogod s mengatakan...

hehehe..bisa berlanjut neh....

gogod s mengatakan...

se dalem apa yah.....sedalem lautan hehehe (lagu jadul lagi)

'Nin Maulina mengatakan...

Sapa yang mau ngelanjutin?

gogod s mengatakan...

yaaa..siap tahu, nina atau fandhie yang ketemu ma si pakis dijalan n tahu ceroita selanjutnya , hehehe

fandhie d mengatakan...

lanjut kemana?

gogod s mengatakan...

kemana aja boleh, asal nggak ke mie gang kelinci hehehe

Yanti Vijaya mengatakan...

api...k... emang bener tenan... hayah!!!

gogod s mengatakan...

nggak ada api..k bu ..yang ada api unggun hehehe

lulu godwin mengatakan...

baru tau... lama juga yah numbuhin bambu...

makasih sharenya...

gogod s mengatakan...

hehehe..
aslinya juga nggak tahu berapa lama yah....????
tapi kata cerita emang begitu