Minggu, 24 Februari 2008

Jangan Berpikir.....................

Banyak pertikaian yang timbul karena berpikir disaat yang tidak tepat, bahkan persahabatan, keutuhan rumah tangga, menjadi porak poranda, karena berpikir disaat yang tidak tepat.

Pernah dengar lagu "....bertelinga tapi tak mendengar...."
dan ternyata ini yang sering terjadi, akibatnya, terjadi perdebatan yang tidak perlu, ketidak puasan customer, pemberian "label" terhadap seseorang

Mendengar tak sekedar diam dan pasang telinga lebar, tapi lebih dari itu, juga harus mempersiapkan diri untuk benar-benar memahami apa yang diucapkan lawan bicara, tidak memikirkan hal lain selain mendengar....
memahami pesan apa yang kita terima,

Jadi,
JANGAN BERPIKIR....... KETIKA MENDENGAR

Contoh yang paling gampang,bagaimana susahnya mendengar jika sambil berpikir
ketika seseorang yang kita benci, dan selalu di anggap salah, menemui kita untuk menyampaikan sesuatu
Benarkah kita mendengar?
terkadang, sebelum dia menyampaikan sepatah kata, kita sudah membuat keputusan...
atau,
pada saat dia berbicara, kita sibuk memberikan komentar meski sekedar dalam hati.
yang lebih parah,
kita sama sekali tidak mendengarkan apa yang dia sampaikan dan memotong pembicaraan,
karena kita "merasa" tahu apa yang disampaikan, dan sudah mendapat jawaban bahwa dia "SALAH"

Contoh lain...
Beberapa siswa, ketika mendengar kata "Matematika", sudah berpikir pasti susah....
Maka ketika guru sedang menjelaskan didepan kelas, siswa tadi justru tidak mendengarkan apa yang disampaikan guru , tetapi sibuk dengan pikirannya sendiri" aduuuhh kok nggak ngerti-ngerti sih...., susah banget.."

Demikian juga ketika dalam sebuah rapat,
ketika seseorang menyampaikan usulan, kemudian ada peserta lainnya yang memberikan koreksi
terkadang yang menyampaikan usulan pertama, ketika pemberi koreksi sedang berbicara, dia sibuk mencari jawaban supaya bisa mempertahankan apa yang disampaikan .
Sebenarnya, bukan tidak mungkin, apa yang disampaikan adalah sebuah tambahan yang dapat membuat usulan itu menjadi lebih diterima dan dijalankan

Didalam jiwa seseorang, kebutuhan paling mendasar, adalah ingin didengar,
tidak percaya... coba anda datangi orang disamping anda sekarang, katakan bahwa anda ingin menyampaikan sesuatu.
Jika orang itu segera menghentikan kegiatannya, memperbaiki duduknya dan menunggu anda berbicara..
apa yang Anda rasakan?
Jika orang itu segera menjawab, "entar ya...lagi asik chatting nih...", atau tidak memberikan ekspresi apapun
apa yang anda rasakan dan ingin lakukan?
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dalam diri seseorang yang terlihat begitu tegar, berprestasi dan "terbukti" mandiri,
ada saatnya diapun ingin didengar,
tentunya kita harus waspada jika seseorang itu adalah anak kita...
terkadang keinginan untuk didengar tidak dengan berkata " ayah / ibu... dengerin aku..."
tapi mungkin dengan melakukan ulah yang tidak kita sukai, atau hal - hal lain yang tidak kita inginkan

Mendengar, meski hanya dengan mengatakan "ya", "he eh" , "o ya" akan jauh lebih bermanfaat , dibanding dengan memotong pembicaraan dan berkata " KALO AKU....bla bla bla......"

****

------------------------

Tidak ada kritik yang tidak membangun, karena syarat sebuah "kritik" adalah "materi yang perlu diperbaiki" dan " (saran) cara perbaikan yang disampaikan kepada orang tersebut"
jika salah satu tidak ada, maka itu bukan kritik....
------------------------------------------------------------------------------------


Kebetulan waktu cari gambar buat mempermanis tulisan ini,
malah nemu yang lebih bagus :

http://www.wright.edu/uc/tutor/studyskills/Listening.html
http://www.studygs.net/indon/listening.htm

10 komentar:

'Nin Maulina mengatakan...

Saya setuju...
Saya termasuk orang yang sering berpikir saat mendengar, yang terjadi saya suka gak begitu menyimak apa yang disampaikan seseorang.
Terkadang... kita (kebanyakan) memikirkan apa ayng akan disampaikan saat orang lain sedang mengajak bicara, jadi kadang jawaban yang diberikan suka gak nyambung...
Setuju... jangan berpikir waktu mendengar... Dengarkan saja dulu, baru berpikir untuk menjawabnya

AL fi mengatakan...

he eh iya ya? kayake saya juga gitu, pas ada orang ngomong, malah mikirin apa nanti tanggapannya, padahal, disimak dulu aja ya?
hmmm makacih pakdhe dah diingetin
kita punya dua telinga satu mulut, jadi banyaklah mendengar dulu yak?

Farida . mengatakan...

se7,..saya juga kadang² merasa seperti itu.

erika riyani mengatakan...

Setuju banget nie...
kadang suka gak konsen dengan apa yg didengar..karena keburu sibuk berfikir...
padahalkan gampang ya dengarkan aja dulu...
mesti banyak belajar untuk mendengarkan sepertinya....

lulu godwin mengatakan...

hmm.. tulisan yang bagus sekali... jazakallah untuk remindernya...
anyway, kalo tingkat konsentrasinya tinggi, bisa kali yah, ndenger sambil mikir. tapi, banyakan yg ada... konsentrasinya bablas kemana2... yang akhirnya jadi miss comunication. siip deh taujihnya... bermanpaat bangett...

gogod s mengatakan...

wah...kita sama-sama belajar ya....semoga kita jadi lebih bisa mendengar....

fandhie d mengatakan...

persepsi yah dot...
kita sering terperangkap dalam persepsi berpikir jadinya ngga sempat membuka hati dan pikiran kita untuk hal2 baru...

gogod s mengatakan...

itu dia.....
kata sohib ku...nggak boleh berprasangka.....ada disini nih

Edy Suprapto mengatakan...

IZIN MAU COPAS KE GRUP YAA MASSS....

gogod s mengatakan...

okay....