Selasa, 09 Oktober 2007

Takut Pada Bulan

Tidak hanya Air crew, semua pekerjaan yang berhubungan dengan pesawat terbang, harus dilakukan oleh seorang yang memiliki license, license ini harus valid dan current. Prosedure recurrent ada yang satu tahun sekali ada juga yang dua tahun sekali, tergantung jenis license yang dimiliki.

Pada proses recurrent sendiri, dilakukan refreshing regulasi dan persyaratan standard, informasi jika ada peraturan baru dan yang paling penting ada competensi check, ini yang biasa bikin deg-degan, soalnya kalo fail pada saat recurrent, bisa jadi status license menjadi tidak valid, suspended atau lost of license.

sebenarnya bukan hanya tidak lulus dalam recurrent yang menyebabkan sesorang menjadi kehilangan license, tetapi bisa saja pada kurun waktu bekerja, melakukan kesalahan fatal atau pada saat audit (periodik antar waktu recurrent), terdapat Major Finding.

Tapi kenapa ya..selalu yang membuat was-was, justru pada saat recurrent saja, bukankah sebenarnya itu hanya sarana agar sesorang tetap current dalam profesinya dan straight on track....

Nggak jauh beda dengan Ramadhan...(atau konsep recurrent adalah contekan dari Ramadhan?)

Dibulan Ramdahan, begitu banyak Allah "mengobral dan membanjiri" berkah Nya, ini dari sisi Allah, bagaimana dari sisi umat

Yang sering kita dengar :

Lagi puasa nih....clubing stop dulu ya...? jadi kalo nggak puasa boleh ya clubing?

Masak sih puasa-puasa ngomongin orang? jadi kalo nggak puasa boleh ya ngomongin orang ?

Nggak boleh marah...inikan puasa.....? jadi kalo nggak puasa boleh marah-marah?

Bukannya,

Ramadhan sebagai proses recurrent atas apa yang kita yakini, dengan uji kompetensinya melalui puasa, Audit yang dilaksanakan adalah, pada saat kita menerima berbagai cobaan.

Apa yang kita "tahan" dibulan Ramadhan, bukankah semestinya tetap kita tahan di bulan lainnya?

Apa yang kita kurangi dibulan Ramadhan, karena kurang bermanfaat, akankah menjadi bermanfaat dibulan lainnya?

Apa yang kita tambah di bulan Ramadhan, tentunya bukan hal yang merugikan di bulan lainnya,

toh yang berbeda, dari sisi berapa pahala yang kita terima

Akankah kita melakukan sesuatu hanya karena pahala?

Bagaimana jika pahala hanya kita jadikan "efek" dari

sesuatu yang kita lakukan karena cinta kita kepada Allah?

 

Harapan dan Niat

Setelah melalui recurrent di bulan Ramadhan,

Semoga kita tidak hanya menikmati kemenangan sesaat dengan menggunakan baju baru, melakukan "tradisi" bermaaf-maafan, "melepaskan" diri dari apa yang "tertahan" selama sebulan penuh......

semoga kita memperoleh kemenangan yang sesungguhnya, mampu menahan hawa nafsu, menambah amalan dan berbagai tindak kebaikan yang dilakukan dibulan Ramadhan dapat kita lakukan pada bulan- bulan berikutnya, dengan berharap Allah mempertemukan kembali dengan Ramdahan berikutnya.

Mengganti Terawih menjadi Tahajud, tetap menikmati membaca dan memahami ayat - ayat Allah, tetap mendatangi masjid dan mushola tetap menahan amarah, tetap memberi sedekah...semoga apa yang kita tambah dibulan Ramadhan, tidak akan berkurang  dibulan lainnya,

---

 

Taqoballahu Minna Wa Minkum
Siyamana Wa Shiyamakum….

Mohon maaf Lahir dan Batin

Selamat Hari Raya Idul Fitri

 

salam - Gogod & keluarga

 

6 komentar:

Dian Utami mengatakan...

tfs.....sama2 mohon maaf lahir batin

pejoeang moeda mengatakan...

Aminn. Salam buat keluarga Balikpapan, kapan tindak Prambanan ?

gogod s mengatakan...

Matur nuwun, barusan je..ke Prambanan...
Salam ugi katur keluarga suroboyo...

lulu godwin mengatakan...

Maaf lahir batin juga ya...

nandri wind mengatakan...

tulisannya berhikmah, subhanalloh,eh pak gogod itu pilot yak?
taqobal yaa kariim

gogod s mengatakan...

Bukan pilot..tapi yang pelajarin & dikerjain sama..license requirement-nya sama
bedanya
aku yang nyiapin didarat....pilot yang njalanin.....
gajinya juga beda hehehehe....