http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/anak/cacar090407.htm
Senin, 09/04/2007
Sistem daya tahan tubuh yang belum terlalu kuat membuat anak-anak menjadi rentan terhadap berbagai penyakit. Salah satu yang kerap kali diderita adalah penyakit kulit, cacar salah satunya.
PENYAKIT cacar (varisela) atau yang juga dikenal dengan sebutan cangkrang merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang harus diwaspadai, terutama pada anak-anak. Sebab, sekitar 90% penyakit kulit menular akut yang terjadi karena virus varisela zoster ini dialami anak usia kurang dari sepuluh tahun. Penyakit ini dialami remaja dan dewasa sekitar 5% saja, mulai usia 15 tahun ke atas.
Penyakit cacar air termasuk salah satu jenis penyakit kulit yang sering terjadi. Ahli penyakit kulit dan kelamin RSU dr Soetomo Surabaya dr Sawitri SpKK mengatakan, penyakit cacar air terjadi karena virus masuk ke tubuh melalui selaput lendir saluran napas bagian atas (hidung, mulut, dan tenggorokan). �Penularan utama penyakit ini, yaitu melalui udara atau titik-titik ludah. Setelah masuk ke tubuh, virus akan tumbuh dan memperbanyak diri, lalu menyebar melalui darah dan getah bening,� ujarnya di Surabaya, pekan lalu.
Dia menambahkan, pada orang yang mempunyai kekebalan tubuh baik, masa inkubasi atau mulai masuknya virus ke tubuh hingga timbul gejala, rata-rata membutuhkan waktu sekitar 14�17 hari.Namun, bagi yang daya tahan tubuhnya lemah, masa inkubasi bisa lebih cepat. Sebelum timbul ruam pada kulit, umumnya penderita terlebih dahulu mengalami gejala penyerta,seperti demam,nyeri kepala, sendi, otot, tenggorokan, nafsu makan berkurang.
�Tapi, pada anak kecil biasanya gejalanya justru ringan,� tuturnya. Sementara, untuk kelainan pada kulit mulanya muncul bercak kemerahan yang cepat berkembang menjadi bintil merah. Bintil merah itu kemudian menjadi lepuh kecil atau lenting berisi cairan jernih yang lambat laun akan berubah menjadi cairan keruh. Kelainan pada kulit sering muncul pertama kali di daerah wajah, kulit kepala, atau badan. Lalu, menyebar ke lengan dan tungkai.
Selain di kulit, lenting juga bisa muncul di sekitar selaput lendir mulut, selaput lendir hidung, tenggorokan, mata, saluran kemih, serta sekitar organ V wanita. �Selang beberapa hari, lepuh kecil itu mengering, tapi ruam baru terus timbul selama tiga hingga empat hari. Sehingga, tampak saat bersamaan muncul berbagai jenis ruam,� ujar Sawitri. Kemunculan ruam sangat mengganggu si penderita karena biasanya disertai rasa gatal. Hal ini yang menyebabkan penderita cacar kulit ingin selalu menggaruk.
Padahal, ini justru bisa memperparah penyakit dan memungkinkan masuknya bakteri. Rasa gatal yang selalu mengganggu bisa diatasi dengan memberikan obat antigatal. �Kadang-kadang dokter juga memberikan obat antivirus yang bisa mempercepat penyembuhan,� ungkapnya. Pada anak yang tidak mempunyai gangguan kekebalan tubuh, penyakit cacar air memang bisa sembuh dengan sendirinya.�
Dalam kurun satu sampai dua minggu, luka akan lepas meninggalkan bekas cekung kemerahan yang berangsur menghilang,� ujar Sawitri. Menurut dia, berbeda dengan bekas luka yang sering menimbulkan jaringan parut, bekas cacar air biasanya akan hilang tanpa meninggalkan bekas. Kecuali,jika terjadi infeksi bakteri atau bekas luka dilepas dengan paksa. Dokter Sawitri menambahkan, karena penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya, pengobatan biasanya dilakukan untuk mengatasi gejala seperti demam dan nyeri dengan cara diberi obat penurun panas.
Selain itu, untuk mengantisipasi terjadinya infeksi karena kuman. Berbeda dengan anggapan sebagian orang yang melarang penderita penyakit cacar untuk mandi, menurut dr Sawitri justru sebaliknya. Penderita penyakit kulit, termasuk cacar air justru dianjurkan mandi. Hal senada diungkapkan ahli penyakit kulit kelamin lain Prof Indropo Agusni SpKK. Menurut dia, salah jika orang yang terkena penyakit cacar air justru dilarang mandi.Sebab,pada kulit selalu terdapat bakteri. Jika tidak dibersihkan, bakteri akan cepat berkembang yang kemungkinan justru akan masuk ke luka cacar.
�Kalau bakterinya sudah masuk, penyakit ini justru bisa menimbulkan infeksi. Penderita cacar air tak boleh mandi itu hanyalah mitos,� ucapnya. Untuk mandi, dianjurkan menggunakan air hangat yang sudah diberi antiseptik. Cara mandi dan mengeringkan badan pun harus diperhatikan agar lenting tidak pecah.Selain itu, disarankan pula untuk mengenakan baju yang longgar. (abdul rochim)
Sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/kesehatan/daya-tahan-tubuh-lemah-cacar-air-menyerang-3.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar