Sabtu, 16 Januari 2010

terlena oleh kebersamaan

Melewati tengah malam sudah menjadi kebiasaan bagiku, entah angin apa yang membuatku kembali teringat seorang sahabat yang telah merubah pola hidupku. Teringat ketika tengah malam dia menemani, meski hanya lewat tulisan tulisan di layar monitor. Tak ada yang dirahasiakan, tak ada basa basi, satu aturan yang tanpa sengaja kami patuhi meski tidak dibuat " tidak membicarakan orang lain", topik pembicaraan hanya antara aku dan dia, dari masa lalu, bagimana menghadapinya, hingga masalah ketuhanan. cuma itu tak ada yang lebih. bahasa yang kami gunakan dari bahasa yang awalnya kaku, sampai akhirnya kami merasa seperti kakak dan adik.

kami terlena oleh kebersamaan kami, bahasa yang kami gunakanpun melewati batas, kata cinta, sayang, kami gunakan ketika kami merasa jengkel ketika percakapan mulai tidak "nyambung".


Sayangnya, kata cinta dan sayang ini diartikan berbeda oleh pasangannya , seolah kami sedang saling merayu dan bermesraan.

Akibatnya, aku dianggap telah menganggu keutuhan rumah tangga mereka. Begitu marahnya, hingga berbagai caci maki dan kata kata yang kasar harus kuterima.
karena memang kami tidak ada perasaan yang lebih apalagi rasa "suka" layaknya orang berselingkuh, a aku masih bisa menanggapi dengan berusaha untuk tidak terpancing emosi.
Malam ini, saat ku buka lagi email account yang dulu, kubaca lagi screen capture pembicaraan kami yang dianggap sedang berselingkuh, hmmmm......ternyata tak ada satu kalimat pun yang mengarah pada "perselingkuhan"

Saat ini, ketika semua sudah berlalu, membaca lagi "barang bukti" berupa "screen capture" pembicaraan wktu itu, terlihat lebih jelas , dimana letak kesalahpahaman

Tapi rasanya tak perlu dibicarakan lagi,Semua sudah usai, toh saat ini aku melihat mereka berbahagia,,


Makna  dari peristiwa itu :

1. Disaat sedang marah, otak tak lagi berfungsi, semua yang ada dipikiran hanyalah "anggapan" dan kamu harus salah"

Mengambil keputusan disaat marah, adalah kesalahan terbesar, meski itu hanya untuk sebuah kata kata
Disaat marah, semilirnya angin dapat terasa seperti badai yang meluluhlantakkan bangunan yang kokoh.

ketika berada dalam situasi yang membuat kita marah, satu hal yang perlu dijaga adalah mengendalikan  emosi kita.
hal yang paling mudah adalah dengan menarik nafas dalam dalam, rubah posisi badan kita, kalau perlu tidur, jiak semua tak mampu menghapus kegelisahan, ambil air wudhu, sholat adalah tindakan yang paling baik.
(Artikel tentang mengendalikan emosi klik  disini )

2. Menjaga ucapan, terlebih dalam komunikasi tertulis,besar kemungkinan  salah tafsir, dan menjauhi prasangka
(artikel tentang hal ini dapat dibaca disini)

3. Check & rechek atas semua informasi yang kita peroleh
(pelajaran mengenai tabayyun dapat diklik disini)

4.Cinta yang paling indah adalah cinta karena Allah, bukan cinta karena syahwat, bukan karena ego. bukan karena keinginan untuk memiliki.
(jika meragukan, silahkan klik disini , tentang cinta kepada Allah)

hikmah dari sebuah nikmat atas "kasih sayang " Allah
 

2 komentar:

Emy Wahyuningtyas mengatakan...

hhhmmmmmmm.............ga bisa berkata2....baru sempet baca blog ini sekarang...padahal dah lamaaaaaaa banget kejadiannya....waktu itu aku juga lagi 'mabuk'....mabuk karena hamil muda....hehehehe.....akhirnya semua berbahagia ya saat ini....aminnnnnnnn

gogod s mengatakan...

aku juga nggak bsa berkata kata untuk membalas comment-nya hehehehe....