ma'afkan aku bilaku tak mampu lagi bertahan
ini yang terbaik dan ada yang menarik
ma'afkan aku bilaku tak mampu lagi bertahan
Rating: | ★★★★★ |
Category: | Other |
Rating: | ★★★ |
Category: | Other |
Rating: | ★★★★ |
Category: | Other |
Website ini merupakan sebuah upaya serius untuk (lebih) mencintai Al-Qur'an. Kami melakukan berbagai eksperimen di website ini untuk lebih memahami isi kandungan Al-Qur'an:.
Halaman Eksperimen berisi penjelasan lebih lengkap mengenai berbagai eksperimen yang kami lakukan di website ini. Lihat juga Latar Belakang Website Cinta Al-Qur'an.
Mohon disadari bahwa apa yang kami lakukan di website ini bukanlah hasil jadi, akan tetapi sebuah proses panjang yang (mungkin) tak kan pernah berakhir. Bagi sahabat yang tertarik untuk mengikuti perkembangan website ini, silakan lihat halaman Jurnal Website.
Rating: | ★★★★★ |
Category: | Other |
Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan bahwa pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tapi dalam note ini saya tidak akan menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Karena ada sisi kesehariannya yang luar biasa!!!!
Usianya sudah tidak terbilang muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak.
Dari isinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang ke empat. tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari sebelum berangkat kerja Pak Suyatno sendirian memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke tempat tidur. Dia letakkan istrinya di depan TV agar istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya sudah tidak dapat bicara tapi selalu terlihat senyum. Untunglah tempat berkantor Pak Suyatno tidak terlalu jauh dari kediamannya, sehingga siang hari dapat pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.
Sorenya adalah jadwal memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa menanggapi lewat tatapan matanya, namun begitu bagi Pak Suyatno sudah cukup menyenangkan. Bahkan terkadang diselingi dengan menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan penuh kesabaran dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka. Sekarang anak- anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.
Pada suatu hari…saat seluruh anaknya berkumpul di rumah menjenguk ibunya– karena setelah anak-anak mereka menikah dan tinggal bersama keluarga masing-masing– Pak Suyatno memutuskan dirinyalah yang merawat ibu mereka karena yang dia inginkan hanya satu ‘agar semua anaknya dapat berhasil’.
Dengan kalimat yang cukup hati-hati, anak yang sulung berkata:
“Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu.” Sambil air mata si sulung berlinang.
“Sudah keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini, kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”. Si Sulung melanjutkan permohonannya.
”Anak-anakku…Jikalau perkawinan dan hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah lagi, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian di sampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian….*sejenak kerongkongannya tersekat*… kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat dihargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini ?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya seperti sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yang masih sakit.” Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anaknya
Sejenak meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno, merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno..dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu……
Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa-apa….disaat itulah meledak tangisnya dengan tamu yang hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru.
Disitulah Pak Suyatno bercerita : “Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 anak yang lucu-lucu..Sekarang saat dia sakit karena berkorban untuk cinta kami bersama… dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit…” Sambil menangis
” Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya hanya dapat bercerita kepada Allah di atas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya…”BAHWA CINTA SAYA KEPADA ISTRI, SAYA SERAHKAN SEPENUHNYA KEPADA ALLAH”.
Sumber copast dari : http://adriannugraha.wordpress.com/2010/01/08/patut-dijadikan-anutan-nih-biar-bahagia-dunia-akhirat/
sudah banyak ditulis di blog lain sejak tahun 2008, tapi isinya tetap luar biasa dan tak usang dimakan waktu
Teladan yang luar biasa......
Tambahan :
Bp. Eko Pratomo, Direktur Fortis Asset Management menjabat sampai dengan 1 jan 2010 (klik disini)
Dalam Alqur’an surat Al A’raf ayat 11- 18, Allah menggambarkan tentang tiga makhluk Allah, yakni Nabi Adam as, malaikat dan iblis. Mereka diadu kepandaian dan kecerdasannya, yang ternyata Nabi Adam lebih unggul.
Karenanya, malaikat dan iblis diperintahkan Allah untuk sujud menghormati kemenangan Nabi Adam, dan sujudlah malaikat. Namun iblis menolak dan membangkang tidak mau bersujud menghormati Nabi Adam. Iblis merasa lebih mulia, sebab diciptakan dari unsur api, sedangkan Nabi Adam dari unsur tanah. Sejak itulah iblis merasa dengki dan iri hati kepada Nabi Adam dan anak cucunya.
Dengan dasar kedengkian itu, iblis meminta izin kepada Allah untuk berusaha menyesatkan anak cucu Nabi Adam dari kebenaran, dan berusaha untuk menjerumuskan ke dalam api neraka agar menjadi temannya di neraka kelak.
Upaya menjerumuskan anak cucu Adam itu, iblis mengudang anak-anaknya untuk membagi tugas. Dalam ilmu tasawuf diterangkan, bahwa anak-anak iblis itu ada sembilan. Mereka diberi tugas yang berbeda-beda, diantaranya;
1.Iblis Khonzab; Bertugas menggoda orang-orang yang sedang melaksanakan shalat. Iblis ini berupaya menggoda agar orang yang melakukan shalat lupa daya ingatannya kepada Allah. Karenanya, banyak manusia sewaktu shalat lupa jika sedang sujud dan menyembah Allah. Mereka lebih ingat pada bisnis yang dikerjakan, lebih ingat pada kemewahan dunianya, hutangnya, dan sebagainya. Bahkan terkadang sampai lupa pada jumlah rokaat shalatnya.
2.Iblis Walhan; Tugasnya menggoda orang yang berwudhu, mandi atau sedang bersuci. Karena itu, orang yang sedang bersuci terkadang ragu, apakah sudah suci atau belum, sudah sah atau belum wudhunya maupun mandinya.
3.Iblis Zalanbur; Diberi tugas menggoda orang yang berjualan di pasar. Dengan tujuan agar orang yang berjualan ini mengobral pembicaraan kosong, memuji-muji barang dagangannya, melakukan penipuan, serta mengurangi takaran timbangan.
4.Iblis A’war; Setan ini bertugas memperdayai seorang laki-laki dan perempuan. Bila ada laki-laki sedang berduaan dengan perempuan ditempat yang sepi, setan A’war akan meniup kemaluan laki-laki tersebut, sedangkan yang perempuan ditiup pantatnya, hingga muncullah nafsu birahinya.
5.Iblis Tabrun; Bertugas menggoda orang yang ditimpa musibah, supaya tidak tabah, dan tidak sabar dalam menghadapi ujian dari Allah. Karenanya, orang yang ditinggal mati suaminya terkadang hingga merobek-robek baju, dan menampar pipinya, seakan tidak rela dengan musibah tersebut.
6.Iblis Wasnan; Setan ini bertugas untuk menggosok dan mengelus-elus kepala dan mata orang yang sedang tidur. Akibat godaan setan Wasnan ini, orang yang hendak bangun tidur merasa berat matanya, dan malas untuk bangun.
7.Iblis Dasim; Bertugas menggoda orang yang datang dari bepergian yang akan masuk rumah, dan tidak membaca salam atau doa. Setan Dasim ini juga mengadu domba suami istri, hingga menyebabkan terjadi pertengkaran dan terjadi keretakan dalam rumah tangganya. Bahkan, setan Dasim juga ikut berkumpul dengan suami istri yang sedang melakukan hubungan suami istri yang tidak membaca doa, termasuk juga ikut makan dan minum orang yang makan dan tidak mengawali dengan membaca doa.
8.Iblis Matwan; Setan ini bertugas untuk membesar-besarkan berita dan menambah-nambahi pembicaraan yang tidak sesuai dengan fakta dan kenyataannya.
9.Iblis Abyad; Setan yang menggoda para nabi dan para wali, meski mereka maksum (terjaga) dari kesalahan dan kekeliruan. Namun para wali juga ada yang selamat dan ada yang sesat. Karena itu, pada zaman Syeh Abdul Qodir Jaelani ada sekitar 70 ribu wali yang tersesat karena godaan setan, dan pada masa Nabi Musa ada wali yang bernama Bal’am bin Bauro’ yang mati tersesat karena godaan setan.
Upaya menghidari dan menjaga dari godaan setan-setan tersebut, manusia dianjurkan memperbanyak berdoa kepada Allah SWT, bersujud dan mendekatkan diri kepada Allah agar dilindungi dari godaan setan.
sumber admin masjid jami