Kamis, 04 Juni 2009

Menulis di Internet Dipenjara

Rating:
Category:Other

Menulis di Internet Dipenjara

YLKI: Konsumen Harus Lebih Kritis Pilih Kata-kata
Ken Yunita - detikNews
Jakarta - Kasus Prita Mulyasari, yang ditahan karena dituduh mencemarkan nama baik RS Omni International, cukup mencengangkan banyak pihak. Konsumen yang merasa tidak puas dengan pelayanan suatu perusahaan pun tak ayal takut untuk bersuara.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) selaku lembaga yang konsern pada perlindungan konsumen tidak mengharapkan hal tersebut. Namun konsumen diharap bisa mengambil pelajaran dari kasus Prita.

"Ketidakpahaman kita tentang hukum ternyata itu menjadi potensi dikriminalkan dan menjadi bumerang buat kita. Jadi mungkin kita harus lebih kritis untuk memilih kata-kata yang tidak menuduh atau judgement," kata Ketua YLKI Huzna Gustiana Zahir kepada detikcom, Rabu (3/6/2009).

Huzna menyadari, seorang konsumen yang kecewa pada pelayanan suatu tempat memang terkadang emosional dan mengeluarkan kata-kata yang bersifat menuduh. Kata-kata semacam itu memang sudah lumrah digunakan untuk konsumen yang mengadu.

"Tapi ternyata kata-kata semacam itu bisa berbalik ke konsumen. Jadi sebaiknya kalau ingin komplain, tunjukkan fakta yang terjadi," kata Huzna.

Huzna juga mengimbau, sebaiknya komplain terlebih dulu dialamatkan ke tempat yang membuat si konsumen kecewa. Namun jika tetap tidak direspons, konsumen dapat lari ke lembaga perlindungan konsumen atau suara pembaca. (ken/nrl)

sumber : http://www.detiknews.com/read/2009/06/03/114650/1141933/10/ylki-konsumen-harus-lebih-kritis-pilih-kata-kata

3 komentar:

Farida . mengatakan...

ih.. ga asik deh

alumni smansa93 mengatakan...

hehehe... apa bedanya email dgn surat pembaca yaa...??? lumayan kali ya... denda 1 milyar dari para blogger buat mbayar utang2... (jangan2, salah komen juga dipenjara)

gogod s mengatakan...

nggak je-es blasss...