Mampukah kita menerima "ketidak puasan" itu?

Pernahkah anda perhatikan kotak yang digunakan di rumah makan padang

biasanya tertulis

" Jika anda puas, sampaikan kepada teman anda, jika anda tidak puas, sampaikan kepada kami"
...
Luar biasa.... kalimat sederhana yang tak mampu dipahami semua orang...

Saya yakin, untuk menjadi pengusaha rumah makan Padang, tidak diharuskan melalui seleksi ,  yang uang masuknya saja ratusan juta rupiah, belum lagi biaya semesteran ....

Tapi mereka, orang orang luar biasa yang konsisten dan  berjiwa besar.

 " ...........jika anda tidak puas, sampaikan kepada kami"

Mampukah kita menerima "ketidak puasan" itu?

Disemua aspek kehidupan, dalam berinteraksi, pasti ada yang puas dan tidak puas...itu wajar sekali, terlebih bagi mereka yang  berada dalam dunia hospitality product.

Bahkan, karena kesadaran akan kemungkinan timbulnya complaint, beberapa perusahaan membuat sebuah program pendidikan khusus bagaimana menghadapi complain.

Sebenarnya, complain bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, mereka yang melakukan complain, justru pelanggan yang masih menginginkan perbaikan, yang lebih berbahaya adalah mereka yang tidak puas, tidak melakukan complain, tetapi langsung pergi....

Bagaimana jika kemudian, dia sampaikan ketidak puasan itu kepada orang lain????

Dan inilah makna sebenarnya dari tulisan di kotak nasi padang...
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tulisan ngoyoworo, karena GEMUJENG  melihat penanganan complain melalui  meja hijau
Klik saja di nama nama berikut ini ( Prita mulyasari , Aseng dan Winny , Fifi Tanang )

jika saja semua perusahaan di Indonesia melakukan hal yang sama...
berapa banyak orang yang akan di masukkan ke dalam sel penjara oleh perusahaan perusahaan jasa yang seringkali menerima complain melalui media massa
(Sebagai contoh..bisa klik disini, berapa banyak perusahaan / instansi yang menerima complain)