Saya ingin share pengalaman saya pada hari sabtu,14 April 2012
Siang jam 12:00 saya checkout dari Novotel Mangga dua, keluar dari hotel saya tidak langsung naik taxi ke bandara, tetapi belok kanan dan masuk ke area perbelanjaan. Pada saat saya sedang memilih tas, ada orang yang mendekati saya yang juga melihat dan menanyakan harga disitu, dia berbasa basi mengajak saya ngobrol tapi hanya saya jawab sekenanya.
Dari situ saya keliling lagi melihat lihat suasana tempat perbelanjaan tersebut, sampai kira kira jam 12:30, saya menuju pintu keluar, saat itu saya melihat diseberang jalan ada bus Damri, saya naik dan belum ada penumpang, saya tanya " ini ke bandara?" dijawab petugas " iya , nanti berangkat jam 1"
Saya turun lagi, dan kembali menyebrang, didepan mal, saya lihat orang yang tadi ketemu di toko tas, ada disana dan memberikan kode untuk duduk disebelahnya, dan saya duduk disebelahnya, dia cerita kalo dari Balikpapan, akhirnya ngobrol disana, dan dia kenalkan namanya Baharudin
Tak berapa lama ada oranf berlogat melayu, datang dan menanyakan arah ke Roxy, karena saya tidak tahu, saya oper ke pak Baharudin.
Singkat cerita orang itu bernama ibrahim atau ismail, saya lupa, sedang mencari mitra usaha elektronik dari kapal, dia kerja dikapal dan menunjukkan identitas dari Brunei.
Akhirny mereka berdua ngobrol dan karena saya duduk diantara mereka, beberapa kali saya diposisikan untuk menjadi perantara dan penterjemah percakapan mereka, sampai jam 12:55, sepertinya mereka akan bicara serius. Pak Bahar menawarkan ngobrol bertiga di mobil, saya bilang"saya harus ke bandara lima menit lagi" tapi saya tetap ikut mereka jalan hingga naik ke kendaraan yang sudah datang.
Kendaraan hanya berputar dan berhenti ditempat parkir, mereka berdua kembali ngobrol tentang bisnis, sampai akhirnya terjadi transaksi jual beli jam, karena saya tidak tertarik saya hanya sesekali ngomong kalo diminta jadi perantara omongan.
Hingga akhirnya pak Bahar meminta untuk membeli jam satu lagi, tapi Ibrahim tidak mau mebjual pada orang yang sama. Pak Bahar akhirnya mengatkan gimana kalau untuk dia (sambil nunjuk saya).
Saya bilang, saya nggak punya uang segitu banyak, Ibrahim menanyakan saya bawa uang berapa , saya bilang saya gak bawa uang banyak, entah omongan apa lagi saat itu, intinya saya diminta untuk menunjukkan berapa banyak uang yang bisa saya ambil dari ATM, saya bilang maksimal 5 juta.
Ibrahim terus mendesak agar saya bicara jujur, untuk mengatakn berapa banyak uang tabungan saya, saya jawab tidak banyak, tidak seperti pak bahar.
Ujung ujungnya saya diantar ke ATM, Dalam perjalanan dari mobil, saya sempat menanyakan ke Pak Bahar,kok bapak percaya begitu aja, tetapi tidak dijawab.
Akhirnya saya mengambil uang sampai maksimum penarikan, bahkan Pak Bahar memaksa melakukan transaksi lagi untuk menunjukkan bahwa itu sudah maksimum penarikan satu hari.Setelah itu uang saya masukkan tas, dan kami kembali kemobil.
Didalam mobil , ibrahim meminta uang yang saya ambil sari ATM,dan saya kasihkan, (tanpa perlawanan atau perasaan apapun) kemudian dia memberikan satu bungkusan isi jam,dimasukkkan ke tas saya, katanya buat persahabatan, setelah itu dia meminta melihat ATM saya , kemudian dikembalikan lagi dan meminta saya untu menyimpan ATM
Setelah itu, beberapa kali Ibrahimmengatakan tentang kejujuran dan dia meminta diantar ke Tanjung priok, serta meminta saya turun ,saya minta diturunkan di Novotel.
Setelah turun, sebelum dapat taksi, saya merokok, tiba tiba saya sadar, kenapa saya kasih uang lima juta ke orang yang baru ketemu, saya coba hubungi nomor Pak Bahar berkali kali,085240158007, tetapi tidak diangkat. Saya sadar saya sudah tertipu,atau apa namanya yang jelas saya sudah kehilangan uang 5 juta, ya sudah.
Saya antri untuk naik taksi, setelah dapat dan masuk ditaksi, saya baca sms notifikasi dari bank, telah terjadi transaksi trasfer dari rekening saya senilai 14juta sekian,saya kaget dan langsung saya check ATM yang ada didompet, ternyata ATM itu sudah ditukar dengan ATM atasnama orang lain.
Saya hubungi call center , tetapi hanya diarahkan untuk melapor, dan mereka tidak berani memblokir atau menahan dana yg sudah ditransfer dari rekning saya. Saya lapor kantor polisi, mereka sekedar membuat surat keterangan , tidak ada courious sama sekali, bahkan cuman bilang ,tadi pagi ada yang lapor korbanya 50juta. Saya kekantor BNI, di trace, semua tabungan saya sudah ditransfer kebeberapa rekening dan sudah diambil semua, jadi diblokir pun rekening itu sudah kosong.
Its not only a nightmare But its all happened, nothing i can do.
Kondisi saat itu, saya memang sudah tiga hari kurang tidur,dan dalam minggu minggu terakhir, memang banyak hal yang membuat saya mengeluarkan energy dan pemikiran yang lebih dari biasanya, mungkin itu yang menyebabkan saya tidak fokus, dan gampang sekali dipengaruhi, meski saya dalam keadaan sadar, dan beberapa kali mengadakan penolakan tetapi saya menuruti apa yang diperintah orang itu.
Ilmu yang diterapkan orang itu sama persis seperti ilmu handling complain, awalnya dia mencoba membuat ikatan emosional, salah satunya cerita dari daerah yang sama.
Mereka juga membuat pikiran kita sibuk, dengan percakapn mereka, sehingga kita tidak fokus dan terbawa suasana.
Semoga bermanfaat dan tidak terjadi pada orang lain