Karena wakidjan masih saja diem seperti batu kecebur parit, Toogieman menggeser tempat duduknya agar lebih dekat " cerita aja mas, aku kan temenmu, pengin lahita mas kembali seperti yang dulu".
Wakidjan sejenak melihat Toogieman " lagi suntuk aja man, kok nasibku gini gini terus ya, semua rasanya salah, semua rasanya nggak ada yang bisa buat aku seneng".
"ooooo lagi nggak seneng toh? tapi seneng bahagia itu kan cuman rasa to mas, semua tergantung kita, kalau kita mau insya Allah pasti kita bisa kok, ngrokok mas?" Toogieman memutus kalimatnya dengan menawari rokok yang langsung disambut Wakidjan tanpa berkata seapath katapun.
"Bu, njenengan mau rokok nggak?" Toogieman menawari ibu penjaga warung, yang langsung dijawab " Sampeyan ki ra nggenah mas, aku nggak ngrokok kok ditawarin, lagian rokok itu kan nggak enak"
"Mas , denger nggak jawabannya ibu tadi?" Kata Toogieman sambil nyolek Wakidjan yang langsung menjawab sambil ogah ogahan menjawab " iya dengerrrrr"
" Nah itu mas, jelas to, Njenengan bilang rokok ini enak, ibu bilang nggak enak, padahal barangnya sama, sama saka rokok, tapi tiap orang merasakannya beda, tergantung selera dan pikiran masing masing , jadi enak nggak enak itu tergantung pikiran kita mas kalau bahasa kerennya persepsi, atau sangkaan kita " Toogieman berhenti sejenak
"mas masih inget nggak orang bule bilang -you're what you think-, kalau orang MLM bilangnya -kekuatan pikiran-, kan mirip dengan yang disampaikan ustadz semalam “berperasangkalah kamu kepada-Nya sesuka kamu, sesungguhnya Allah bersama dugaan orang mukmin”.
Artinya, kita sendiri yang menentukankita senang atau tidak senang , bisa atau tidak bisa"
" Wah you're my best pren tenan Man, bener bener, aku lupa je.... makasih ya , tenan aku lali je , ternyata mau seneng, bahagia itu gampang yo, sama satu lagi Man, mestinya aku mikirin yang sudah diberikan gusti Allah yang bikin aku seneng daripada mikirin yang belum kita miliki" Kata wakidjan
" Nah gitu dong.... ini baru sohib ku... wake up bro, kenikmatan yang sudah diberikan Allah lebih banyak dibanding keinginan kita yang belum tentu baik buat kita " Toogieman menambahkan apa yang dikatakan Wakidjan.