Selasa, 25 Mei 2010

Bukan cinta sejati, tapi nafsu sejati

Duren cangkokan, leren rokokkan,

cangkrukkan di warung kopi,ditemenin segelas kopi plus rokok ditangan..., klepas klepus nggak peduli orang sekitar,dengerin orang ngobrol

Begitulah cara istirahat yang paling disenangi wakidjan.

Diem diem teryata dia ndengerin orang yang lagi ngobrol diseberang mejanya
"aku bener bener cinta mati ma dia, mungkin ini yang namanya cinta sejati, padahal aku sudah lama nggak ketemu, tetapi rasanya kok kangen terus, biarlah cinta ini tak simpen dalam hati"

wuih kayak lagu aja... gumam wakijan
"kalaupun nggak bisa bertemu saat ini, biarlah disurga nanti kami berkumpul ....."

"wakakakakakak.." tiba tiba Wakidjan ngakak sengakak ngakaknya.......

yo jelas orang yang lagi serius curhat kaget plus emosi, "sopan dikit dong .... " kata orang itu

Dengan gaya santainya, wakidjan bilang " mas...lakok bisa mas mastikan disurga bisa ketemu, lawong bisa nyangkut di surga  aja belum tentu kok"

Orang itu jelas tambah merah merona wajahnya...., tapi wakidjan cepet nyambar " i'm sorry brother, little little i know lah yang begitu begituan,kita ngobrol ajalah ....
mas sudah nikah en punya anak kan?" orang itu cuman nggangguk aja, "la sicewek itu gimana, udah juga kan? " sekali lagi orang itu menggangguk

"kalem mas" lanjut wakidjan, "kalo memang cinta sejati la dulu kok pisah, emangnya dulu kenapa sampai nggak jadian"
"ya dulu namanya juga anak sekolahan, aku dapat cewek lain, ya dia marah no, akhirnya putus dah " jawab orang itu

"terus njenengan kawin sama cewek yang itu...? wah wakidjan makin bergaya, meski sejak menikah dia nggak lagi bergaya ke bule - bulean kayak dulu. walaupun kadang kadang bengalnya masih keluar juga.

"Iya , tapi kalau mantanku kawin sama pacarnya yang kesekian kalinya....baru dapat jodoh " jawab orang itu

"La yo uwis ....easy mas....mas itu sudah dapat yang dirumah, sampai punya anak lagi hehehehe... la dulu bikinnya,  apa nggak pakai cinta, wakakakakakak..."kata wakidjan , disambut tawa orang orang yang ada disitu

"Tapi serius mas, aku bener bener nggak bisa lepas dari bayangannya, cinta itu masalah hati.... nggak bisa dibohongi" balas orang itu seolah mulai percaya ma wakidjan

"walah you ini terlalu romantis......, itu kan karena long time no see, nah pas see again jadinya you cuman inget yang seneng senengnya aja ........ ya jelas seneng, wong jaman jaman sekolah, onone mung seneng seneng thok.....ya pasti yang you remember yang delicious only , wong nggak enaknya cuman pas diputusnya aja..., habis dapat lagi ya seneng lagi, ya to ya to.......po maneh first love......"cerocos wakidjan yang mulai kumat kebule buleannya

Orang itu cuman diem aja...., wakidjan langsung nerocos lagi
"Mas eling eling...itu bukan cinta sejati, tapi nafsu sejati ..... tenan lo mas, saya seribu riuus ini , bukan cuman serius....

coba sekarang biar you ngomong cinta, mo ngapain juga, rak mung nyesek di hati to?
kasih tak sampai brother, lawong burung merpati sudah ditangan kok malah dilepas, buat nungguin emprit yang nggak jelas.......,

tau nggak, you itu lagi bikin istri ma anak anak you sakit hati..., gimana kalo mereka tahu, apalagi you punya istri, sakiiiit.... mas kalao mereka tahu...eling eling..."
katanya lagi sok bijak , berlagak konsultan cinta

"Tapi kok sepertinya Tuhan bener bener ngasih jalan ke saya lo, dipertemukan kembali, dan punya perasaan sama
" sanggah orang itu

"Wuedan tenan, kok malah bawa bawa nama Tuhan to,
Yang seperti itu bikinan setan mas, emang setan kerjaannya begitu,tipu sana sini, yang jelek dibungkus, dibelok belokkan, kelitannya  seolah olah jadi bagus,  lawong itu memang keahliannya kok...
wis to mas, mesti belajar membedakan mana bisikan setan mana anjuran kanjeng Nabi, mbok ya hidup sekali dibikin enak aja kenapa....

Kalau aku jadi tukang bikin undang undang , yang seperti itu tuh yang pantes di buat undang undang ke haramannya, wong sudah jelas jelas lebih banyak nggak baiknya kok...

wis ah kopiku sampai dingin nih......" wakidjan mengakhiri pembicaraan

"Sik mas, la kalo aku cuman sekedar sapa, nggak papa toh, itung itung silaturahmi kan ibadah juga" orang itu mencoba menawar
"Silaturahmi memang ibadah, tapi yo ngobrole ojok nyangkut nyangkut sing ngono ngono to, po meneh pakai sayang sayangan................wissss bakalan seneng kuwi pasukane si Dasim...." kata Wakidjan dengan cueknya

"Siapa Dasim mas?" orang itu tambah bengong
" Ya itu si Dasim and the gank, setan setan yang senengannya ganggu rumah tangga, sing ngojok ngojoki KDRT, namanya rak Dasim to" jawab Wakidjan
"Lakok mas tahu apa mas temennya Dasim to......?" tanya orang itu lagi

Wakdijan sontak kaget sambil ngomel "Panjul tenan njenengan ki, elek elek gini aku laki laki setia lo........kecuali kepepet"

Kontan membuat orang orang disekitarnya ngakak......
 

Sabtu, 15 Mei 2010

Setiap orang pantas memperoleh kebahagiaan

Rating:★★★★
Category:Other
Ibu saya adalah seorang yang sangat baik, sejak kecil, saya melihatnya dengan begitu gigih menjaga keutuhan keluarga. Ia selalu bangun dini hari, memasak bubur yang panas untuk ayah, karena lambung ayah tidak baik, pagi hari hanya bisa makan bubur.

Setelah itu, masih harus memasak sepanci nasi untu
k anak-anak, karena anak-anak sedang dalam masa pertumbuhan, perlu makan nasi, dengan begitu baru tidak akan lapar seharian di sekolah. Setiap sore, ibu selalu membungkukkan badan menyikat panci, setiap panci di rumah kami bisa dijadikan cermin, tidak ada noda sedikiktpun.

Menjelang malam, dengan giat ibu membersihkan lantai, mengepel seinci demi seinci, lantai di rumah tampak lebih bersih dibanding sisi tempat tidur orang lain, tiada debu sedikit pun meski berjalan dengan kaki telanjang. Ibu saya adalah seorang wanita yang sangat rajin.

Namun, di mata ayahku, ia (ibu) bukan pasangan yang baik. Dalam proses pertumbuhan saya, tidak hanya sekali saja ayah selalu menyatakan kesepiannya dalam perkawinan, tidak memahaminya. Ayah saya adalah seorang laki-laki yang bertanggung jawab.


Ia tidak merokok, tidak minum-minuman keras, serius dalam pekerjaan, setiap hari berangkat kerja tepat waktu, bahkan saat libur juga masih mengatur jadwal sekolah anak-anak, mengatur waktu istrirahat anak - anak, ia adalah seorang ayah yang penuh tang
gung jawab, mendorong anak-anak untuk berpretasi dalam pelajaran. Ia suka main catur, membuat kaligrafi, suka larut dalam dunia buku-buku kuno.


Ayah saya adalah seoang laki-laki yang baik, di mata anak-anak, ia maha besar seperti langit, menjaga kami, melindungi kami dan mendidik kami. Hanya saja, dalam proses pertumbuhan saya, kerap kali saya melihat di mata ibuku, ia juga bukan seorang pasangan yang baik,ibu menangis terisak secara diam diam di sudut halaman.

Ayah menyatakannya dengan kata-kata, sedang ibu dengan aksi, menyatakan kepedihan yang dijalani dalam perkawinan. Dalam proses pertumbuhan, aku melihat juga mendengar ketidakberdayaan dalam perkawinan ayah dan ibu, sekaligus merasakan betapa baiknya mereka, dan mereka layak mendapatkan sebuah perkawinan yang baik.

Sayangnya, dalam masa-masa keberadaan ayah di dunia, kehidupan perkawinan mereka lalui dalam kegagalan, sedangkan aku, juga tumbuh dalam kebingungan, dan aku bertanya pada diriku sendiri : Dua orang yang baik mengapa tidak diiringi dengan perkawinan yang bahagia?

Pengorbanan yang dianggap benar. Setelah dewasa, saya akhirnya
memasuki usia perkawinan, dan secara perlahan -lahan saya pun mengetahui akan jawaban ini. Di masa awal perkawinan, saya juga sama seperti ibu, berusaha menjaga keutuhan keluarga, menyikat panci dan membersihkan lantai, dengan sungguh -sungguh berusaha memelihara perkawinan sendiri.

Anehnya, saya tidak merasa bahagia ; dan suamiku sendiri, sepertinya juga tidak bahagia. Saya merenung, mungkin lantai kurang bersih, masakan tidak enak, lalu, dengan giat saya membersihkan lantai lagi, dan memasak dengan sepenuh hati. Namun, rasanya, kami berdua tetap saja tidak bahagia.
Hingga suatu hari, ketika saya sedang sibuk membersihkan lantai, suami saya
berkata : istriku, temani aku sejenak mendengar alunan musik! Dengan mimik tidak senang saya berkata : apa tidak melihat masih ada separoh lantai lagi yang belum di pel ?

Begitu kata-kata ini terlontar, saya pun termenung, kata-kata yang sangat tidak asing di telinga, dalam perkawinan ayah dan ibu saya, ibu juga kerap berkata begitu sama ayah. Saya sedang mempertunjukkan kembali perkawinan ayah dan ibu, sekaligus mengulang kembali ketidakbahagiaan dalam perkwinan mereka.

Ada beberapa kesadaran muncul dalam hati saya

Ap
a yang kamu inginkan ?


Saya hentikan sejenak pekerjaan saya, lalu memandang suamiku, dan teringat akan ayah saya. Ia selalu tidak mendapatkan pasangan yang dia inginkan dalam perkawinannya, Waktu ibu menyikat panci lebih lama dari pada menemaninya.

Terus menerus mengerjakan urusan rumah tangga, adalah cara ibu
dalam mempertahankan perkawinan, ia memberi ayah sebuah rumah yang bersih, namun, jarang menemaninya, sibuk mengurus rumah, ia berusaha mencintai ayah dengan caranya, dan cara ini adalah mengerjakan urusan rumah tangga. Dan aku, aku juga menggunakan caraku berusaha mencintai suamiku.


Cara saya juga sama seperti ibu, perkawinan saya sepertinya tengah melangkah ke dalam sebuah cerita, dua orang yang baik mengapa tidak diiringi dengan perkawinan yang bahagia. Kesadaran saya membuat saya
membuat keputusan (pilihan) yang sama. Saya hentikan sejenak pekerjaan saya, lalu duduk di sisi suami, menemaninya mendengar musik, dan dari kejauhan, saat memandangi kain pel di atas lantai seperti menatapi nasib ibu.

Saya bertanya pada suamiku : apa yang kau butuhkan ?

Aku membutuhkanmu untuk menemaniku mendengar musik, rumah kotor sedikit tidak apa-apa-lah, nanti saya carikan pembantu untukmu, dengan begitu kau bias menemaniku! ujar suamiku. Saya kira kamu perlu rumah yang bersih, ada yang memasak untukmu, ada yang mencuci pakianmu..dan saya mengatakan sekaligus serentetan hal-hal yang dibutuhkannya.


Semua itu tidak penting-lah! ujar suamiku. Yang paling kuharapkan adalah kau bisa lebih sering menemaniku,

ternyata sia-sia semua pekerjaan yang saya lakukan, hasilnya benar-benar membuat saya terkejut. Kami meneruskan menikamti kebutuhan masing-masing, dan baru saya sadari ternyata dia juga telah banyak melakukan pekerjaan yang sia-sia, kami memiliki cara masing-masing bagaimana mencintai, namun, bukannya cara pihak kedua.

Jalan kebahagiaan Sejak itu, saya menderetkan sebuah daftar kebutuhan suami, dan meletakkanya di atas meja buku, Begitu juga dengan suamiku, dia juga menderetkan sebuah daftar kebutuhanku. Puluhan kebutuhan yang panjang lebar dan jelas, seperti misalnya, waktu senggang menemani pihak kedua mendengar musik, saling memeluk kalau sempat, setiap pagi memberi sentuhan selamat jalan bila
berangkat.
Beberapa hal cukup mudah dilaksanakan, tapi ada juga yang cukup sulit, misalnya dengarkan aku, jangan memberi komentar. Ini adalah kebutuhan suami. Kalau saya memberinya usul, dia bilang akan merasa dirinya akan tampak seperti orang bodoh. Menurutku, ini benar-benar masalah gengsi laki-laki.


Saya juga meniru suami tidak memberikan usul, kecuali dia bertanya pada saya, kalau tidak saya hanya boleh mendengar dengan serius, menurut sampai tuntas, demikian juga ketika salah jalan. Bagi saya ini benar-benar sebuah jalan yang sulit dipelajari, namun, jauh lebih santai daripada mengepel, dan dalam kepuasan kebutuhan kami ini,
perkawinan yang kami jalani juga kian hari semakin penuh daya hidup.

Saat saya lelah, saya memilih beberapa hal yang gampang dikerjakan, misalnya menyetel musik ringan, dan kalau lagi segar bugar merancang perjalanan keluar kota. Menariknya, pergi ke taman flora adalah hal bersama dan kebutuhan kami, setiap ada pertikaian, selalu pergi ke taman flora, dan selalu bisa menghibur gejolak hati masing-masing.

Sebenarnya, kami saling mengenal dan mencintai juga dikarenakan kesukaan
kami pada taman flora, lalu bersama kita menapak ke tirai merah perkawinan, kembali ke taman bisa kembali ke dalam suasana hati yang saling mencintai bertahun-tahun silam.

Bertanya pada pihak kedua : apa yang kau inginkan, kata-kata ini telah menghidupkan sebuah jalan kebahagiaan lain dalam perkawinan.. Keduanya akhirnya melangkah ke jalan bahagia. Kini, saya tahu kenapa perkawinan ayah ibu tidak bisa bahagia, mereka terlalu bersikeras menggunakan cara sendiri dalam mencintai pihak kedua, bukan mencintai pasangannya dengan cara pihak kedua.

Diri sendiri lelahnya setengah mati, namun, pihak kedua tidak dapat
merasakannya, akhirnya ketika menghadapi penantian perkawinan, hati ini juga sudah kecewa dan hancur. Karena Tuhan telah menciptakan perkawinan, maka menurut saya, setiap orang pantas dan layak memiliki sebuah perkawinan yang bahagia, asalkan cara yang kita pakai itu tepat, menjadi orang yang dibutuhkan pihak kedua! Bukannya memberi atas keinginan kita sendiri, perkawinan yang baik, pasti dapat diharapkan.


Copast dari mailist sekolah

Minggu, 09 Mei 2010

Kejujuran dalam Perselingkuhan





Baru saja ngetok pintu, sudah disambut muka masam, tak ada senyuman indah yang menyambut kepulangannya, apalagi ciuman mesra.

Selesai makan malam, istrinya berkata " Susu anak anak habis, sisa buat malam ini aja, buat besok pagi sudah nggak ada"

Setelah bermain dengan anaknya sebentar, Wakidjan langsung keluar rumah menuju mini market untuk beli susu

"Terimakasih ya mbak" kata seorang wanita didepan wakidjan pad saat antri di kasir

Mendengar suara itu, jantung wakidjan seperti mau copot, dia hapal sekali suara itu, ya ...suara yu Sum, mantan pacarnya waktu dulu

"Sum,... itu benar kamu ?" katanya sambil bergumam, dan  terdengar oleh wanita didepannya yang ternyata benar yu Sum

Hmmm sudah berapa puluh tahun tak ketemu, seolah dunia kembali berwarna , Semua hal yang membuat wakidjan lesu hari ini seolah sirna karena pertemuan dengan mantan kekasihnya .....


"kok kamu ada di sini?"
"Iya mas. Suamiku pindah tugas kesini sebulan lalu, tp dia lagi ngurus surat pindahnya di luar kota"
"Wah, jadi kamu di rumah sendirian?"
"Iya"
"Tadi kesini naik apa?"
"Taxi"
"Oo klo gitu aku anter aja pulangnya, belanjamu kan banyak. Sekalian ngobrol2, kangen nggak ketemu lamaa banget"
"Iya mas, lebih dari 10 tahun ya"

Dan meluncurlah mereka ke rumah Yu Sum. Obrolan di mobil pun semakin seru,ingatan mereka saat mesra dulu. Gak terasa udah sampai depan rumah yu Sum.

"Mampir dulu mas, kita lanjutin ngobrolnya di dalam"
"Okelah kalo beg beg begitu"

Dan obrolan pun terus berlanjut. 1 jam, 2 jam berlalu. Gak terasa, obrolan semakin mesra..... sampai  akhirnya terjadilah peristiwa yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Ternyata mereka masih saling mencintai ( atau nafsu?)


"Waduh! Udah lewat jam 12 malam nih. Aku pulang dulu ya. Istriku pasti nunggu" kata wakidjan sambil melihat HP nya yang ternyata mati karena habis baterai

"Lah trus gimana mas?"

.....mikir bentar...

"Hmmmmm, aku minta bedak bayi donk"
"Ada mas, buat apa?"
"sudah pokoknya aku minta bedak"

Setelah menaburkan bedak ditangganya, sampai kaos yang dikenakan pun terkena bedak dari tangganya, Wakidjan pamit pulang, sambil tak lupa memberikan ciuman yang paling mesra.

Emoticon, Emoji, Shock, Mengherankan, KartunBenar saja, sampai di rumah, istrinya masih melek dan pasang tampang garang.

"INI LAKI SATU KEMANA AJA! DITELPON JUGA HP DIMATIIN. GAK USAH PULANG SEKALIAN NGAPA??!!"

"Sabar Mah..papa ceritain dulu, kenapa sampai bisa pulang larut gini"

"MAU KASIH ALASAN APA LAGI??"

"Gini Mah.. Tadi papa waktu di minimarket,  ketemu mantan pacar papa . Terus papa ngobrol, papa anter pulang sekalian. trus sampai dirumahnya ngobrolnya keterusan. Trus..karena asyik, ya lanjut ke ranjang sampai lupa waktu. Jadinya papa baru pulang sekarang "

Istri nya  diam..... mematung

"Ini ma susu yang papa beli" lanjut wakidjan sambil menyerahkan tas plastik, setelah itu di pegangnya tangan istrinya sambil meminta maaf"

Pada saat wakidjan memegang tangan istrinya , tiba tib istrinya teriak seperti kesurupan

"Gak percaya................................

"PAPA KALO MAU BOHONG KASIH ALASAN YG BAGUS KEK!

SUDAH CUCI TANGAN DULU SANA, GANTI KAOS,
UDAH TUA MASIH SOK LAKU!

LAIN KALI KALO MAIN BILYARD INGET WAKTU!!

Hasil gambar untuk billiard

Sabtu, 08 Mei 2010

Ada 1 Kekurangan dari Wanita

Rating:★★★★
Category:Other
Ketika Tuhan menciptakan wanita , Dihari ke-6.
Malaikat datang dan bertanya " Mengapa Begitu lama Tuhan?"
Tuhan menjawab "Sudah kah engkau liat semua detail yg Aku buat untuk menciptakan mereka?

2 tangan ini harus bisa dibersihkan, tetapi bahannya bukan dr plastik.
Setidaknya terdiri dari 200 bagian, yang bisa digerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan.
Mampu menjaga banyak anak saat bersamaan,
punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan
dan semua dilakukannya dengan 2 tangan ini."

Malaikat itu Takjub. " Hanya dengan 2 tangan?.. tidak mungkin!!"

Tuhan menjawab "Oh...Tidak!! Aku akan menyelesaikan ciptaan hari ini,karena ini adalah ciptaan favoritKU.
ya...dia juga akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja selama 18 jam sehari."

Malaikat mendekat dan mengamati bentuk wanita ciptaan Tuhan itu.
"Tapi Engkau membuatnya begitu Lembut Tuhan?"

"Yah...Aku membuatnya begitu lembut,tapi engkau belum bisa bayangkan kekuatan yang AKu berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa?"

"Dia bisa berpikir?" tanya malaikat.

Tuhan menjawab " Tak hanya berpikir,dia mampu bernegoisasi. "

Malaikat itu menyentuh dagunya. . ."Tuhan Engkau buat ciptaan ini  kelihatanya lelah dan rapuh ! Seolah terlalu banyak beban baginya."
"Itu bukan lelah atau rapuh...itu AIR MATA".
"Untuk apa?"tanya malaikat
Tuhan melanjutkan : " AIR MATA adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan,kegalauan, Cinta, kesepian,penderitaan dan kebahagian.."

"ENGKAU memikirkan segala sesuatunya.Wanita ciptaanMU ini akan sungguh menakjubkan! "

"YA Mesti. . . ! Wanita ini akan mempunyai kekuatan mempesona bagi laki-laki.

Dia dapat mengatasi beban bahkan laki-laki..
Dia Mampu menyimpan kebahagian dan pendapatnya sendiri.
Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit. Mampu menyanyi saat menangis, menagis saat terharu, terharu saat tertawa, bahkan tertawa saat ketakutan.
Dia berkorban demi orang yang dicintainya.
Dia tidak menolak kalau melihat yang lebih baik.
Dia menerjunkan dirinya untuk keluarganya.
Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat.

CINTANYA TANPA SYARAT

Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang.
Dia girang dan bersorak saat melihat temannya tertawa.
Dia begitu bahagia mendengar kelahiran.
Hatinya begitu sedih saat mendengar berita sakit dan kematian
Tetapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup,
dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.

" Ada 1 Kekurangan dari Wanita...........
 DIA LUPA BETAPA BERHARGANYA DIA"