Rating: | |
Category: | Computers & Electronics |
Product Type: | Cell-phones |
Manufacturer: | Nokia |

Saya beli Nokia Asha 200, karena awalnya saya pernah menggunakan produk Nokia dan bagus
selain itu juga saya pengin cari HP qwerty dengan 2 simcard dari merk yang terpercaya
sayangnya saya beli, kemudian satu hari saya simpan karena belum sempat memindahkan nomor di kontak, hari berikutnya
baru dipakai sebentar sudah hang.Saya coba buka baterai dan dihidupkan lagi ternyata hang, akhirnya HP masuk lemari, kemudian saya ke Nokia service center untuk diperbaiki, selang beberapa hari dihubungi bahwa service
bahwa HP sudah diperbaiki.Setelah satu hari dipakai, ternyata permasalahan masih sama.akhirnya saya kembalikan lagi ke Nokia service center,
setelah beberapa hari katanya sudah diperbaiki, dipakai sehari sama juga masih hangSaya coba hubungi customer care via website, ternyata fitur untuk kirim email tidak berfungsi, akhirnya saya gunakan fasilitas chat.
Dari hasil chat juga sama hanya diminta untuk dikembalikan ke Nokia service center.Saya tanyakan apakah
jika setelah service ketiga kalinya, HP tetap mengalami masalah yang sama kalau saya tanya ke nokia center jawabannya juga akan sama "silahkan datang ke nokia service center ?"petugas tidak bisa jawab , malah jawabannya muter muter, sampai akhirnya saya minta jadi PR dan saya minta jawaban via email.
Hari berikutnya saya ditelephone dari Nokia, saya sampaikan, saya mau jawaban via email, akhirnya saya mendapat jawaban via email ,
jawabannya,:"Sesuai dengan pertanyaan bapak pada email sebelumnya yaitu: "Jika saya setelah service ke tiga dan ternyata masalahnya masih sama, apakah kalau saya tanya ke Nokia Care akan dijawab "silahkan datang ke nokia center? " maka kami informasikan bahwa ya, silakan bapak bawa ponsel bapak ke service center kami"artinya nokia menjadikan
HP saya percobaan perbaikan, tidak mempertimbangkan customer yang
bolak balik ke Nokia center yang perlu biaya dan waktu, mungkin kalau dihitung hitung, daripada bolak balik ke nokia center ,
saya sudah bisa HP baru seharga tersebut dengan merk lain, tidak buang buang waktu.Well akhirnya saya menjadi kecewa berlipat lipat
1. Nokia care = useless
2. Produk Nokia tidak bisa dipercaya
3. Saya rugi waktu dan biaya untuk bolak balik ke nokia centerSaat ini HP saya masih di nokia service center entah mau diapakan lagi, kalau sampai lebih dari tiga kali service dengan permasalahan yang sama ,
semestinya Nokia memberikan masukkan ke bagian produksi, apakah mungkin ada kesalahan produksi.Mungkin saja beberapa konsumen juga memiliki masalah yang sama dengan saya , tetapi tidak punya kases untuk menyampaikan keluhan, atau hanya ditampung saja.
Untuk diketahui, bahwa saya membeli HP 2, satu rusak, dan satu lagi masih bisa dipakai menelephone tapi contact tidak berfungsi, sehingga meskipun kita sudah menyimpan nomor di phone book, begitu ada telephone tidak keluar nama, menu phone book tidak bisa dibuka
Saya share pengalaman ini, agar jangan ada yang punya pengalaman buruk seperti saya .
Saya juga kasihan jika ternyata ada yang beli HP yang sama karena masalah kemampuan membeli, kemudian tidak bisa dipakai, tidak tahu dimana harus melaporkan kerusakan,pasti orang itu akan sangat kecewa.
Mestinya Nokia bisa
belajar dari Bentley, produsen mobil mewah asal Inggris,yang menarik produknya karena "berpotensi" bermasalah (lihat di
http://www.pikiran-rakyat.com/node/123228)
atau
Toyota ketika menarik Lexus GX460 tahun 2010(baca di:
http://euro.okezone.com/read/2010/07/12/52/351917/ini-dia-model-model-lexus-yang-ditarik)